Dorong “Mapag Tamba” Jadi Event Festival Tahunan, Masyarakat Desa Tugu Lakukan Koordinasi”

Indramayu :

Dalam upaya mendorong adat Mapag Tamba dijadikan festival tahunan, masyarakat Desa Tugu bersama Sanggar Kedung Penjalin melakukan koordinasi dengan Pemcam Sliyeg dan Pemkab Indramayu.

Bertempat di aula Kantor Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, koordinasi dilakukan dengan menggelar ngobrol bareng bersama unsur Pemcam Sliyeg, Pemkab Indramayu dan para budayawan membahas sejarah Mapag Tamba.

Ketua Sanggar Kedung Penjalin, Fidri menilai, adat Mapag Tamba sangat layak untuk dikemas menjadi sebuah event besar. Terlebih, adat Mapag Tamba sendiri sudah mendapat sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pada 2016 lalu.

"Mapag Tamba merupakan budaya lokal khas Indramayu, khususnya masyarakat agraris atau petani. Mapag Tamba ini juga sangat kental dengan kesakralannya. Sehingga kita ingin adanya Festival Mapag Tamba atau Matafest di tahun 2024 bisa terselenggarakan," jelas Fidri 

Sejak zaman dahulu, tradisi ini selalu dilakukan petani untuk menjaga tanaman padi agar terhindar dari penyakit dan hama. Dalam pelaksanaannya, Mapag Tamba diartikan sebagai upacara untuk mengusir penyakit dengan cara membawa air obat yang sudah dimasukan dalam bumbung bambu di batas desa.

"Sampai sekarang tradisi ini masih terjaga, namun di beberapa wilayah memang sudah hilang. Oleh karenanya kita ingin agar Mapag Tamba bisa terpublikasikan luas agar tetap lestari," lanjutnya.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Indramayu, Uum Umiyati menyampaikan, pihaknya sangat mendukung inisiatif dari warga tersebut. Dikbud Indramayu sendiri akan mencoba mengusulkan Festival Mapag Tamba tersebut agar kelak bisa benar-benar terselenggara pada tahun 2024.

"Insya Allah kami akan menyampaikan ke pimpinan, apalagi ini juga untuk kemajuan kebudayaan sendiri agar bisa dikenal oleh masyarakat luas,"ungkap Uum Umiyati kepada MenaraToday.Com.

Sementara itu, Kabid Pemasaran Pariwisata pada Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Indramayu, Vera Primawati menambahkan, pihaknya menyambut baik keinginan tersebut. 

"Jika benar bisa terselenggara, Festival Mapag Tamba ini bakal menjadi yang pertama yang digelar di Indramayu. Melalui festival ini, menurutnya tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan luar daerah untuk datang ke Indramayu. Ini memang suatu potensi wisata budaya yang harus dipromosikan," ujar," ujar Vera.

Bupati Indramayu, Nina Agustina melalui Camat Sliyeg, Endang Ismiati, mengapresiasi kepada generasi pemuda dan pemudi Desa Tugu yang masih melestarikan dan peduli terhadap budaya-budaya kuno yang memang menurut kepercayaan orang dahulu mengandung nilai-nilai keluhuran.

"Kami dari Pemcam Sliyeg sangat mendukung sekali kalau kegiatan mapag tambah ini harus dijadikan Event/Festival rutin tahunan, agar masyarakat khususnya para petani semakin kompak dan mengingatkan kepada generasi penerus pentingnya menjaga warisan budaya yang sudah turun menurun dilangsungkan melalui adat masing-masing desa serta membawa Indramayu semakin Bermartabat". Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan persetujuan bersama atau komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan agar di tahun 2024 bisa diselenggarakannya Festival Mapag Tamba.," ujar Endang (Arrie.td)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama